EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN
A. Pendahuluan
Kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk
melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi
seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri,
tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan
menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang
tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.
Justru seringkali seorang pemimpin sejati tidak
diketahui keberadaannya oleh mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau
tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah
yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager),
motivator, inspirator, dan maximizer.
Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru
dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru
mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang
dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa
dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang
didasarkan pada kerendahan hati.
Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari
proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang.
Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari
proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses
internal.
Pemimpin sejati fokus pada hal-hal spiritual
dibandingkan dengan sekedar kesuksesan duniawi. Apapun yang dilakukan bukan
untuk mendapat penghargaan, tetapi untuk melayani sesamanya. Dan dia lebih
mengutamakan hubungan atau relasi yang penuh kasih dan penghargaan,
dibandingkan dengan status dan kekuasaan semata.
Visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong
terjadinya perubahan dalam organisasi. Seorang pemimpin adalah inspirator
perubahan dan visioner, yaitu memiliki visi yang jelas kemana organisasinya
akan menuju. Kepemimpinan secara sederhana adalah proses untuk membawa
orang-orang atau organisasi yang dipimpinnya menuju suatu tujuan (goal)
yang jelas. Tanpa visi, kepemimpinan
tidak ada artinya sama sekali. Visi inilah yang mendorong sebuah
organisasi untuk senantiasa tumbuh dan belajar, serta berkembang dalam
mempertahankan survivalnya sehingga bisa bertahan sampai beberapa generasi.
B. Definisi Kepemimpinan Pendidikan
Secara umum definisi kepemimpinan (dalam upi.edu/...pendidikan) dapat
dirumuskan sebagai berikut :
“Kepemimpinan berarti
kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi,
mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan, mengarahkan, dan kalau perlu
memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya
berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang
telah ditetapkan”.
“Pendidikan” yang mengandung arti dalam lapangan apa dan
di mana kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau
ciri-ciri yang harus dimiliki oleh kepemimpinan itu :
Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir menuju kepada
penentuan dan pencapain tujuan (Ralp M. Stogdill).
Kepemimpinan merupakan motor atau
daya penggerak daripada semua sumber-sumber, dan alat yang tersedia bagi suatu
organisasi (Sondang P. Siagian).
Kepemimpinan dalam organisasi
berarti penggunaan kekuasaan dan pembuatan keputusan-keputusan (Robert Dubin).
Kepemimpinan adalah individu di
dalam kelompok yang memberikan tugas pengarahan dan pengorganisasian yang
relevan dengan kegiatan-kegiatan kelompok (Fred E. Fiedler).
Kepemimpinan merupakan sumbangan
dari seseorang di dalam situasi-situasi kerjasama. Kepemimpinan dan kelompok adalah merupakan
dua hal yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Tak ada kelompok tanpa adanya kepemimpinan,
dan sebaliknya kepemimpinan hanya ada dalam situasi interakasi kelompok.
Seseorang tidak dapat dikatakan pemimpin jika ia berada di luar kelompok, ia
harus berada di dalam suatu kelompok di mana ia memainkan peranan-peranan dan
kegiatan-kegiatan kepemimpinannya.
Kepemimpinan pendidikan merupakan
kemampuan untuk menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektifdan efisien.
C. Kualitas Pemimpin
Seorang pemimpin yang efektif adalah orang
yang memberi dan mengambil arah yang efektif bagi yang dipimpin dan
organisasinya. Dalam setiap lingkungan kerja, seorang pemimpin yang efektif
adalah penting untuk memperhatikan kelangsungan hidup yang sehat dan produktif
di tempat kerja.
David Hakala (dalam Danim, Sudarwan, 2010 :34)
mengmukakan Top 10 karakter kepemimpinan yang berkualitas, yakni :
- Envision atau memiliki visi.
Seorang pemimpin dengan visi yang jelas, memahami
gambaran akan kearah mana dan ingin menjadi seperti apa organisasi ke depan,
serta bagaimana cara mencapainya. Seorang pemimpin harus mampu mengkomunkasikan
visinya agar dipahami dan menjadi milik semua stap.
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki disiplin untuk
bekerja menuju visinya, serta mengarahkan tindakan dan tim ysng dipimpinnya
menuju tujuan yang dikehendaki. Ini merupakan aktualisasi tindakan dari
keberadaan seorang pemimpin dalam makna yang senyatanya. Seorang pemimpin tidak
mengalami kelumpuhan analisis, melainnkan selalu melakukan sesuatu dalam
mengejar visi serta menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang
sama.
- Integrity atau integritas
Integritas merupakan tindakan yang konsisten, baik di
dalam maupun di luar nilai-nilai batin. Seorang pemimpin harus memiliki
kepercayaan diri pengikut, dan karenanya harus menampilkan integritas. Seorang
pemimpin yang berpegang tinggi pada integritas akan lebih mudah didekati oleh
pengikutnya.
- Dedication atau dedikasi
Dedikasi berarti menghabiskan waktu atau energi apa saja
yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Serang pemimpin mengilhami dedikasi dengan memberi contoh, melakukan apa pun
yang diperlukan untuk menyelesaikan langkah berikutnya menuju visi.
- Magnanimity atau keluhuran budi
Pemimpin semacam ini memiliki kemurahan hati membantu
orang lain dan merasa nyaman dengan dirinya sendiri bersama tim, serta ingin
mebangun relasi lebih dekat bersama-sama. Menganggap keberhasilan sebagai milik
bersama dan mengambil tanggung jawab atas kesalahan adalah ciri pemimpin yang
efektif.
- Humility atau rendah hati
Pemimpin dengan rendah hati mengakui bahwa mereka tidak
lebih baik atau lebih buruk dari pada anggota lain dari tim. Seorang pemimpin
yang rendah hati tidak menonjolkan diri melainkan mencoba untuk mengangkat
semua orang. Pemimpin dengan rendah hati juga memahami bahwa status mereka
tidak membuatnya merasa menjadi seorang dewa.
- Openness atau keterbukaan
Keterbukaan berarti mampu mendengarkan ide-ide baru.
Pemimpin yang baik mampu mennangguhkan penilaian saat mendengarkan ide-ide
orang lain, serta menerima cara-cara baru dalam melakukan sesuatu yang orang
lain pikirkan . Keterbukaan membangun saling menghormati dan kepercayaan antara
pemimpin dan pengikut, serta membuat tim secara baik disertakan dengan gagasan baru
yang bermanfaat untuk mewujudkan visinya.
- Creativity atau kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir secara
berbeda dan mendapatkan solusi untuk keluar dari aneka kendala. Kreativitas
pemimpin memampukan dirinya untuk melihat hal-hal yang orang lain tidak melihat
dan dengan demikian dia memimpin pengikutnya dalam arah baru.
- Fairness atau keadilan
Keadilan berarti berhubungan dengan orang lain secara
konsisten dan adil. Seorang pemimpin harus memeriksa semua fakta dan mendengar
semua orang sebelum memberikan penilaian. Dia harus menghindari melompot
kesimpulan berdasarkan bukti-bukti tidak lengkap. Ketika orang merasa
diperlukan secara adil, mereka akan mengapresiasi pemimpinnya dengan loyalitas
dan dedikasi.
- Assertiveness atau ketegasan
Ketegasan adalah kemampuan untuk menyatakan dengan jelas
apa yang diharapkan, sehingga tidak akan ada kesalahpahaman. Seorang pemimpin
harus bersikap tegas untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Ketegasan datang
bersama dengan tanggung jawab untuk secara jelas memahami apa yang pengikut harapkan
dari pemimpinnya.
- Sense of humor
Rasa humor sangat penting untuk meredakan ketegangan dan
kebosanan, serta mereduksi permusuhan. Pemimpin yang efektif mengetahui
bagaimana menggunakan humor untuk memberi energi pengikutnya. Humor adalah
suatu bentuk kekuasaan yang menyediakan kontrol atas lingkungan kerja. Humor
juga memupuk persahabatan yang baik.
D. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
Fungsi utama pemimpin pendidikan dalam (upi.edu/....pendidikan) adalah
kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja, antara lain :
1. Pemimpin
membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama, dengan penuh rasa kebebasan.
2. Pemimpin
membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam memeberikan
rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan
dan menjelaskan tujuan.
3. Pemimpin
membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu kelompok dalam
menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling
praktis dan efektif.
4. Pemimpin
bertanggungjawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok. Pemimpin memberi
kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman.Pemimpin mempunyai
tanggungjawab untuk melatih kelompok menyadari proses dan isi pekerjaan yang
dilakukan dan berani menilai
hasilnya secara jujur dan objektif.
5.
Pemimpin bertanggungjawab dalam mengembangkan
dan mempertahankan eksistensi
organisasi.
E. Syarat-syarat Pemimpin Pendidikan
Untuk memangku jabatan pemimpin
pendidikan yang dapat melaksanakan tugas-tugasnya dan memainkan peranannya
sebagai pemimpin yang baik dan sukses, maka dituntut beberapa persyaratan jasmani,
rohani dan moralitas yang baik, bahkan persyaratan
sosial ekonomis yang layak. Akan tetapi
pada bagian ini yang akan dikemukakan hanyalah pesyaratan-persyaratan
kepribadian dari seorang pemimpin yang baik. Persyaratan-persyaratan
tersebut seperti yang
didapat dalam (upi.edu/...Pendidikan) adalah sebagai berikut :
1. Rendah hati dan sederhana
2. Bersifat suka menolong
3. Sabar dan memiliki kestabilan emosi
4. Percaya kepada diri sendiri
5. Jujur, adil dan dapat dipercaya
6. Keahlian dalam jabatan
Adanya syarat-syarat kepemimpinan
seperti diuraikan di atas menunjukan bahwa kepemimpinan
bukan hanya memerlukan kesanggupan dan kemampuan saja, tetapi lebih-lebih lagi
kemampuan dan kesediaan pemimpin.
F. Keterampilan yang Harus Dimiliki Pemimpin Pendidikan
Seorang pemimpin harus mempunyai
keterampilan. Di bawah ini akan
diuraikan beberapa keterampilan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin
pendidikan.
Keterampilan-keterampilan
tersebut (dalam
upi.edu/.....pendidikan) adalah :
1. Keterampilan dalam memimpin
Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki
keterampilan memimpin supaya dapat bertindak sebagai
seorang pemimpin yang baik. Untuk hal
itu antara lain ia harus menguasai bagaimana caranya : menyusun rencana
bersama, mengajak anggota berpartisipasi,
memberi bantuan kepada anggota kelompok, memupuk “morale” kelompok, bersama-sama membuat keputusan,
menghindarkan “working on the group” dan “working
for the
group” dan mengembangkan “working within the group”, membagi dan
menyerahkan tanggungjawab, dan sebagainya. Untuk memperoleh keterampilan di atas perlu
pengalaman, dan karena itu pemimpin harus benar-benar banyak bergaul,
bekerjasama, dan berkomunikasi dengan orang yang dipimpinnya. Yang penting jangan hanya tahu, tetapi harus
dapat melaksanakan.
2. Keterampilan dalam hubungan
insani
Hubungan insani adalah hubungan antar manusia. Ada dua macam hubungan yang biasa kita hadapi
dalam kehidupan sehari-hari: (1) hubungan fungsional atau hubungan formal,
yaitu hubungan karena tugas resmi atau pekerjaan resmi; dan (2) hubungan
pribadi atau hubungan informal atau hubungan personel, ialah hubungan yang
tidak didasarkan atas tugas resmi atau pekerjaan, tetapi lebih bersifat
kekeluargaan. Yang menjadi inti dalam hubungan ini, apakah itu hubungan
fugsional atau hubungan personal, adalah saling menghargai. Bawahan menghargai atasan dan sebaliknya
atasanpun harus menghargai bawahan.
3. Keterampilan dalam proses
kelompok
Maksud utama dari proses kelompok ialah bagaimana meningkatkan
partisipasi anggota-anggota kelompok setinggi-tingginya sehingga potensi yang
dimiliki para anggota kelompok itu dapat diefektifkan secara maksimal. Inti dari proses kelompok adalah hubungan
insani dan tanggungjawab bersama.
Pemimpin harus jadi penengah, pendamai, moderator dan bukan menjadi
hakim.
4. Keterampilan dalam administrasi
personil.
Administrasi personil mencakup segala usaha untuk menggunakan
keahlian dan kesanggupan yang dimiliki oleh petugas-petugas secara efektif dan
efisien. Kegiatan dalam administrasi
personil ialah : seleksi, pengangkatan, penempatan, penugasan, orientasi.
G. Pemimpin Efektif
Menghadirkan seorang pemimpin yang efektif
merupakan dambaan banyak organisasi termasuk sekolah. Oleh karena fenomena
kepemimpinan itu bersifat multi kompleks dan unik, tidak terlalu mudah merekrut
pemimpin yang benar benar memenuhi persyaratan ideal.
Persyaratan ideal seseorang pemimpin sangat
mungkin bisa di susun melalui kajian akademik. Namun tetap saja akan ada bolong
bolongnya, ketika mereka yang di pandang paling memenuhi syarat pun berhasil di
rekrut. Pemimpin berhadapan dengan banyak orang dan tida ada satu orangpun yang
sama potensi dan karakternya. Disinilah esensi bahwa organisasi tidak akan
pernah di pimpin oleh orang yang tanpa cela. Sebagai rambu rambu, berikut ini
disajikan ciri ciri pemimpin efektif yang di harapkan.
- Jujur. Kejujuran meningkatkan derajat kredibilitas pemimpin, sehingga membangkitkan kepercayaan dan keyakinan banyak orang kepada mereka. Bawahan ikut mendorong kebanggaan yang lebih besar pada pemimpin yang jujur dan kredibel dalam organmisasi. Mereka menghendaki pemimpin yang lebih kuat semangatnya dalam kerja sama tim, serta lebih menonjolkan perasaan kepemilikan dan tanggung jawab pribadi.
- Melakukan apa yang mereka katakan akan dilakukan.
- Menepati janji dan komitmen mereka
- Memastikan tindakan tindakan mereka konsisten dengan keinginan komunitas yang di pimpinnya
- Memiliki gagasan yang jelas mengenai apa yang orang lain nilai dan apa yang bisa mereka lakukan.
- Percaya pada nilai yang melekat pada diri orang lain.
- Mengakui kesalahan. Mereka menyadari bahwa mencoba untuk menyembunyikan kesalahan adalah merusakan mengikis kredibilitas.
- Menciptakan iklim saling percaya dan terbuka.
- Membantu orang lain untuk menjadi sukses dan merasa diberdayakan.
- Mendorong anggota untuk berbuat lebih banyak, tapi tau kapan dorongan itu menjelma sebagai desakan terlalu banyak.
- menyingsing lengan baju mereka. Pemimpin menunjukan anggota mereka tidak hanya sebagai boneka atau pengambil keputusan. Anggota lebih menghormati pimpinan ketika mereka menunjukan keinginan untuk bekerja bersama mereka.
- Menghindari ungkapan yang menimbulkan kebencian, keengganan dan resistensi. Misalnya alih alih seseorang harus mengatakan melakukan sesuatu, meminta pemimpin yang efektif atau merekomendasikan bahwa anggota melakukan sesuatu.
H. Ciri-ciri Pemimpin yang Baik
Vesi Santa Clara University dan Top Peters Group (dalam Darwin Sudarwan, 2010 : 38) , ciri ciri
pemimpin yang baik disajikan berikut ini:
- Honest atau tulus, tunjukan ketulusan, integritas, dan kejujuran dalam semua tindakan pribadi sebagai pimpinan prilaku menipu tidak akan menumbuhkan kepercayaan
- Competent atau kompeten. Dasar tingkat pimpinan adalah alasan dan perinsip-perinsip moral. Jangan membuat keputusan berdasarkan keinginan kekanak-kanakan atau perasaan emosional.
- Fordward-looking atau memandang kedepan. Tetapkan tujuan dan memiliki visi masadepan. Visi harus dimiliki seluruh komunitas organisasi. Pemimpin yang efektif membayangkan apa yang mereka inginkan dan bagaimana mendapatkannya, mereka biasanya memilih prioritas yang berasal nilai-nilai mereka
- Inspring atau menginspirasi. Tunjukan kepercayaan dalam segala hal yang dilakukan. Dengan menunjukan ketahanan mental, fisik, spiritual, dan stamina, pimpinan dapat mengilhami oranglain untuk mencapai ketinggian baru. Lakukan tindakan untuk mengambil alih jika diperlukan.
- Intelegent atau cerdas. Membaca, belajar dan mencari tugas yang menantang merupakan ciri khas.
- Fair-Minded atau bersikap adil. Tunjukan prilaku yang adil bagi semua orang. Prasangka adalah musuh dari keadilan tampilan empati dengan menjadi peka terhadap perasaan, nilai-nilai, minat dan kesejahteraan orang lain.
- Broad-minded atau berwawasan luas.jadilah pemimpin yang berfikir komperhensif, menerima keragaman dan tidak menggunakan kacamata kuda dalam berfikir dan bertindak.
- Courageus atau berani tampilkan kegigihan untuk mencapai tujuan dengan tanpa hambatan. Karna semua dapat di atasi tampilkan ketenangan dan kepercayaan diri ketika dibawah stres.
- Straightforward atau cekatan. Gunakan penilaian untuk membuat keputusan yang baik pada waktu yang tepat.
- Imaginatif atau imajinatif. Bertindak tepat waktu dan sesuai dengan perubahan rencana dan metode yang ada pada dalam pemikiran tujuan, ide, dan pemecahan masalah baru dan lebih baik. Ini hanya bisa di tampilokan oleh pemimpin yang tidak hanya imajinatif, melainkan juga inofatif.
I. Sepuluh Perinsip Kepemimpinan yang Efektif
Menjadi pimpinan, termasuk kepala sekolah,
yang efektif merupakan dambaan banyak orang. Penyelanggaraan pendidikan,
pemodal, pendiri lembaga suadaya, atau siapa saja yang memiliki akses merekrut
calon pimpinan juga mendambakan hadirnya pemimpin yang mampu bekerja efektif
Micheal Ray Hopkin (dalam Danim, Sudarwan,
2010 : 39) mengemukakan sepuluh perinsip perinsip yang harus dipakai untuk
mewujudkan kepemimpinan yang efektif yang akan membangun hasil yang diinginkan
dalam hubungannya dengan kwalitas hidup. Kesepuluh perinsip tersebut disajikan
berikut ini.
1.
Jadilah seorang pemimpin bukan korban. Jangan
menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam. Kemampuan pribadi untuk
menjadi seorang pemimpin dimulai dengan menguasai diri sendiri. Hindarilah
menjadi korban pradigma yang keliru seperti aksi aksi afirmatif menonjolkan
kepentingan pribadi , tidak bervisi, malas, asal-asalan dan sebagainya
2.
Waspadalah terhadap blinspot diri sendiri.
Kunci dari kerja tim adalah menghargai persefektif orang lain dan mendorong
mereka untuk mengisi dimana diri sendiri memiliki kesengajaan
3.
Jagalah hubungan dengan menempatkan orang pada
posisi penting. Perlakukan orang lain seolah olah mereka adalah yang paling
penting. Sebuah pribahasa cina mengatakan : jika anda ingin kemakmuran satu
tahun tanam gandum, jika anda ingin kemakmuran 100 tahun, tanam atau bangunlah
sumber daya manusia
4.
Saldo pendek dan hasil jangka panjang. Telur
adalah “emas” dan angsa adalah “emas”. Tapi mana yang lebih ada: telur ataukah
angsa. Tidak perlu perdebatan itu tetapi melihatnya harus dengan keseimbangan.
5.
Memahami dan menjalankan misi. Buatlah
pernyataan misi yang pendek, mudah di ingat bergairah dan terukur. Kemudian
atur strategi bagaimana menjalankan dan bagaimana menjadi pemimpin yang
bertanggung jawab di dalamnya.
6.
Lakukan apa yang paling penting sekarang.
Lakukan hal hal yang yang akan membuat diri pribadi lebih bermakna dari
sekarang lakukan apa yang di perlukan untuk pindah kie tingkat yang lebih
tinggi bagi keberhasilan profesional
7.
Jadilah master komunikator. Perakitan antara 2
: 1; mendengarkan duakali lebih banyak daripada berbicara. Kebijaksanaan datang
dari mendengarkan.
8.
Menjadi pimpinan yang hebat. Jika diri sendiri
mengalami perbedaan pendapat atau konflik dengan orang lain, cobalah pendekatan
ini: “ lihatlah dengan cara berbeda, hal itu akan membantu kita mengerti
keadaan dan situasi.”
9.
Komitmen satu jam perhari untuk pembaruan
pribadi. Luangkan waktu untuk rohani, fisik dan pertumbuhan profesional, di
tengah tengah kesibukan mengurus orang lain, seorang pemimpin besar selalu ada
kesempatan mengurus dirinya atau diri sendiri.
10.
Hidup dengan integritas. Hidup dan memimpin
dalam kejujuran dan menjungjung kebaikan sejati
J. Efektifitas Kepemimpinan dalam Pendidikan
Pemimpin organisasi manapun, termasuk
organisasi sekolah harus bekerja secara efektif. Efektifitas kepemimpinan dalam
pendidikan akan terwujud manakala pemimpin pendidikan tersebut memiliki prinsip-prinsip
kepemimpinan yang efektif, memiliki kualitas kepemimpinan, menjadi pemimpin
efektif.
Pemimpin yang efektif adalah seseorang dengan
hasrat untuk suatu tujuan yang lebih besar dari pada yang lain, termasuk yang
dipimpin. Seorang pemimpin yang efektif memiliki mimpi dan visi untuk
mengangkat derajat komunitasnya dan masyarakat menjadi yang lebih baik.
Menurut Muhamad, (2008: Slide 6), mengemukakan
kepemimpinan yang efektif, yaitu :
1.
Mampu memutuskan/memecahkan masalah
2.
Mampu merencanakan/menetapkan prioritas
3.
Mampu memotivasi
4.
Mampu berkomunikasi
5.
Mampu melakukan presentasi/pidato
6.
Mampu mengajar/mentransfer pengetahuan
7.
Mampu menangani komflik
- Mampu membimbing
Selain itu, Muhamad, (2008: slide 8) mengemukan tentang
ciri-ciri pemimpin yang efektif berdasarkan teori sifat, yakni :
- Pengetahuan luas
- Sehat jasmani dan rohani
- Energik
- Kemampuan mengendalikan emosi
- Kemampuan analisa yang tinggi
- Memiliki antusiasme yang tinggi
- Obyektivitas memperlakukan bawahan
- Perseasif dan edukatif
- Kemampuan berkomunikasi
- Kemampuan menyatakan pendapat
- Tidak cepat putus asa
- Berani mengambil keputusan
- Memiliki rasa percaya diri
- Layak menjadi tauladan
- Mampu berperan sebagai atasan, guru, bapak dan penasehat bagi bawahannya.
Peter Drucker, dalam (http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan) menyatakan bahwa "pondasi dari kepemimpinan yang efektif
adalah berpikir berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya,
secara jelas dan nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. (2010). Kepemimpinan Pendidikan,
Bandung : Alfabeta
Muhamad. (2008). Dasar-dasar Kepemimpinan, Slide.
upi.edu/...pendidikan. Kepemimpinan
Pendidikan.