Rabu, 20 Februari 2013

KEPEMIMPINAN



EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN
A.    Pendahuluan
 Kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.
Justru seringkali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer.
Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati.
Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal.
Pemimpin sejati fokus pada hal-hal spiritual dibandingkan dengan sekedar kesuksesan duniawi. Apapun yang dilakukan bukan untuk mendapat penghargaan, tetapi untuk melayani sesamanya. Dan dia lebih mengutamakan hubungan atau relasi yang penuh kasih dan penghargaan, dibandingkan dengan status dan kekuasaan semata.
Visi yang jelas dapat secara dahsyat mendorong terjadinya perubahan dalam organisasi. Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner, yaitu memiliki visi yang jelas kemana organisasinya akan menuju. Kepemimpinan secara sederhana adalah proses untuk membawa orang-orang atau organisasi yang dipimpinnya menuju suatu tujuan (goal) yang jelas. Tanpa visi, kepemimpinan tidak ada artinya sama sekali. Visi inilah yang mendorong sebuah organisasi untuk senantiasa tumbuh dan belajar, serta berkembang dalam mempertahankan survivalnya sehingga bisa bertahan sampai beberapa generasi.
B.     Definisi Kepemimpinan Pendidikan
Secara umum definisi kepemimpinan (dalam upi.edu/...pendidikan) dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan, mengarahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan”.
“Pendidikan”  yang mengandung arti dalam lapangan apa dan di mana kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri-ciri yang harus dimiliki oleh kepemimpinan itu :
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir menuju kepada penentuan dan pencapain tujuan (Ralp M. Stogdill).
Kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak daripada semua sumber-sumber, dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi (Sondang P. Siagian).
Kepemimpinan dalam organisasi berarti penggunaan kekuasaan dan pembuatan keputusan-keputusan (Robert Dubin).
Kepemimpinan adalah individu di dalam kelompok yang memberikan tugas pengarahan dan pengorganisasian yang relevan dengan kegiatan-kegiatan kelompok (Fred E. Fiedler).
Kepemimpinan merupakan sumbangan dari seseorang di dalam situasi-situasi kerjasama.  Kepemimpinan dan kelompok adalah merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain.  Tak ada kelompok tanpa adanya kepemimpinan, dan sebaliknya kepemimpinan hanya ada dalam situasi interakasi kelompok. Seseorang tidak dapat dikatakan pemimpin jika ia berada di luar kelompok, ia harus berada di dalam suatu kelompok di mana ia memainkan peranan-peranan dan kegiatan-kegiatan kepemimpinannya.
Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektifdan efisien.
C.     Kualitas Pemimpin
Seorang pemimpin yang efektif adalah orang yang memberi dan mengambil arah yang efektif bagi yang dipimpin dan organisasinya. Dalam setiap lingkungan kerja, seorang pemimpin yang efektif adalah penting untuk memperhatikan kelangsungan hidup yang sehat dan produktif di tempat kerja.
David Hakala (dalam Danim, Sudarwan, 2010 :34) mengmukakan Top 10 karakter kepemimpinan yang berkualitas, yakni :
  1. Envision atau memiliki visi.
Seorang pemimpin dengan visi yang jelas, memahami gambaran akan kearah mana dan ingin menjadi seperti apa organisasi ke depan, serta bagaimana cara mencapainya. Seorang pemimpin harus mampu mengkomunkasikan visinya agar dipahami dan menjadi milik semua stap.
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki disiplin untuk bekerja menuju visinya, serta mengarahkan tindakan dan tim ysng dipimpinnya menuju tujuan yang dikehendaki. Ini merupakan aktualisasi tindakan dari keberadaan seorang pemimpin dalam makna yang senyatanya. Seorang pemimpin tidak mengalami kelumpuhan analisis, melainnkan selalu melakukan sesuatu dalam mengejar visi serta menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.   
  1. Integrity atau integritas
Integritas merupakan tindakan yang konsisten, baik di dalam maupun di luar nilai-nilai batin. Seorang pemimpin harus memiliki kepercayaan diri pengikut, dan karenanya harus menampilkan integritas. Seorang pemimpin yang berpegang tinggi pada integritas akan lebih mudah didekati oleh pengikutnya.
  1. Dedication atau dedikasi
Dedikasi berarti menghabiskan waktu atau energi apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Serang pemimpin mengilhami dedikasi dengan memberi contoh, melakukan apa pun yang diperlukan untuk menyelesaikan langkah berikutnya menuju visi. 
  1. Magnanimity atau keluhuran budi
Pemimpin semacam ini memiliki kemurahan hati membantu orang lain dan merasa nyaman dengan dirinya sendiri bersama tim, serta ingin mebangun relasi lebih dekat bersama-sama. Menganggap keberhasilan sebagai milik bersama dan mengambil tanggung jawab atas kesalahan adalah ciri pemimpin yang efektif.


  1. Humility atau rendah hati
Pemimpin dengan rendah hati mengakui bahwa mereka tidak lebih baik atau lebih buruk dari pada anggota lain dari tim. Seorang pemimpin yang rendah hati tidak menonjolkan diri melainkan mencoba untuk mengangkat semua orang. Pemimpin dengan rendah hati juga memahami bahwa status mereka tidak membuatnya merasa menjadi seorang dewa. 
  1. Openness  atau keterbukaan
Keterbukaan berarti mampu mendengarkan ide-ide baru. Pemimpin yang baik mampu mennangguhkan penilaian saat mendengarkan ide-ide orang lain, serta menerima cara-cara baru dalam melakukan sesuatu yang orang lain pikirkan . Keterbukaan membangun saling menghormati dan kepercayaan antara pemimpin dan pengikut, serta membuat tim secara baik disertakan dengan gagasan baru yang bermanfaat untuk mewujudkan visinya.
  1. Creativity atau kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir secara berbeda dan mendapatkan solusi untuk keluar dari aneka kendala. Kreativitas pemimpin memampukan dirinya untuk melihat hal-hal yang orang lain tidak melihat dan dengan demikian dia memimpin pengikutnya dalam arah baru.
  1. Fairness atau keadilan
Keadilan berarti berhubungan dengan orang lain secara konsisten dan adil. Seorang pemimpin harus memeriksa semua fakta dan mendengar semua orang sebelum memberikan penilaian. Dia harus menghindari melompot kesimpulan berdasarkan bukti-bukti tidak lengkap. Ketika orang merasa diperlukan secara adil, mereka akan mengapresiasi pemimpinnya dengan loyalitas dan dedikasi.
  1. Assertiveness atau ketegasan
Ketegasan adalah kemampuan untuk menyatakan dengan jelas apa yang diharapkan, sehingga tidak akan ada kesalahpahaman. Seorang pemimpin harus bersikap tegas untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Ketegasan datang bersama dengan tanggung jawab untuk secara jelas memahami apa yang pengikut harapkan dari pemimpinnya.
  1. Sense of humor  
Rasa humor sangat penting untuk meredakan ketegangan dan kebosanan, serta mereduksi permusuhan. Pemimpin yang efektif mengetahui bagaimana menggunakan humor untuk memberi energi pengikutnya. Humor adalah suatu bentuk kekuasaan yang menyediakan kontrol atas lingkungan kerja. Humor juga memupuk persahabatan yang baik.
D.    Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
Fungsi utama pemimpin pendidikan dalam (upi.edu/....pendidikan) adalah kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja, antara lain :
1.      Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama, dengan penuh rasa kebebasan.
2.      Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam memeberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan menjelaskan tujuan.
3.      Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling praktis dan efektif.
4.      Pemimpin bertanggungjawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok. Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman.Pemimpin mempunyai tanggungjawab untuk melatih kelompok menyadari proses dan isi pekerjaan yang dilakukan dan berani menilai hasilnya secara jujur dan objektif.
5.      Pemimpin bertanggungjawab dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi organisasi.
E.     Syarat-syarat Pemimpin Pendidikan
Untuk memangku jabatan pemimpin pendidikan yang dapat melaksanakan tugas-tugasnya dan memainkan peranannya sebagai pemimpin yang baik dan sukses, maka dituntut beberapa persyaratan jasmani, rohani dan moralitas yang baik, bahkan persyaratan sosial ekonomis yang layak.  Akan tetapi pada bagian ini yang akan dikemukakan hanyalah pesyaratan-persyaratan kepribadian dari seorang pemimpin yang baik. Persyaratan-persyaratan tersebut seperti yang didapat dalam (upi.edu/...Pendidikan) adalah sebagai berikut :
1. Rendah hati dan sederhana
2. Bersifat suka menolong
3. Sabar dan memiliki kestabilan emosi
4. Percaya kepada diri sendiri
5. Jujur, adil dan dapat dipercaya
6. Keahlian dalam jabatan
Adanya syarat-syarat kepemimpinan seperti diuraikan di atas menunjukan bahwa kepemimpinan bukan hanya memerlukan kesanggupan dan kemampuan saja, tetapi lebih-lebih lagi kemampuan dan kesediaan pemimpin.


F.      Keterampilan yang Harus Dimiliki Pemimpin Pendidikan
Seorang pemimpin harus mempunyai keterampilan.  Di bawah ini akan diuraikan beberapa keterampilan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin pendidikan.                                                                                            Keterampilan-keterampilan tersebut (dalam upi.edu/.....pendidikan) adalah :
1. Keterampilan dalam memimpin
Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki keterampilan memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin yang baik.  Untuk hal itu antara lain ia harus menguasai bagaimana caranya : menyusun rencana bersama, mengajak anggota berpartisipasi, memberi bantuan kepada anggota kelompok, memupuk “morale” kelompok, bersama-sama membuat keputusan, menghindarkan “working on the group” dan “working for the group” dan mengembangkan “working within the group”, membagi dan menyerahkan tanggungjawab, dan sebagainya.  Untuk memperoleh keterampilan di atas perlu pengalaman, dan karena itu pemimpin harus benar-benar banyak bergaul, bekerjasama, dan berkomunikasi dengan orang yang dipimpinnya.  Yang penting jangan hanya tahu, tetapi harus dapat melaksanakan.
       2. Keterampilan dalam hubungan insani
Hubungan insani adalah hubungan antar manusia.  Ada dua macam hubungan yang biasa kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari: (1) hubungan fungsional atau hubungan formal, yaitu hubungan karena tugas resmi atau pekerjaan resmi; dan (2) hubungan pribadi atau hubungan informal atau hubungan personel, ialah hubungan yang tidak didasarkan atas tugas resmi atau pekerjaan, tetapi lebih bersifat kekeluargaan. Yang menjadi inti dalam hubungan ini, apakah itu hubungan fugsional atau hubungan personal, adalah saling menghargai.  Bawahan menghargai atasan dan sebaliknya atasanpun harus menghargai bawahan.
       3. Keterampilan dalam proses kelompok
Maksud utama dari proses kelompok ialah bagaimana meningkatkan partisipasi anggota-anggota kelompok setinggi-tingginya sehingga potensi yang dimiliki para anggota kelompok itu dapat diefektifkan secara maksimal.  Inti dari proses kelompok adalah hubungan insani dan tanggungjawab bersama.  Pemimpin harus jadi penengah, pendamai, moderator dan bukan menjadi hakim.
       4. Keterampilan dalam administrasi personil.
Administrasi personil mencakup segala usaha untuk menggunakan keahlian dan kesanggupan yang dimiliki oleh petugas-petugas secara efektif dan efisien.  Kegiatan dalam administrasi personil ialah : seleksi, pengangkatan, penempatan, penugasan, orientasi.
G.    Pemimpin Efektif
Menghadirkan seorang pemimpin yang efektif merupakan dambaan banyak organisasi termasuk sekolah. Oleh karena fenomena kepemimpinan itu bersifat multi kompleks dan unik, tidak terlalu mudah merekrut pemimpin yang benar benar memenuhi persyaratan ideal.
Persyaratan ideal seseorang pemimpin sangat mungkin bisa di susun melalui kajian akademik. Namun tetap saja akan ada bolong bolongnya, ketika mereka yang di pandang paling memenuhi syarat pun berhasil di rekrut. Pemimpin berhadapan dengan banyak orang dan tida ada satu orangpun yang sama potensi dan karakternya. Disinilah esensi bahwa organisasi tidak akan pernah di pimpin oleh orang yang tanpa cela. Sebagai rambu rambu, berikut ini disajikan ciri ciri pemimpin efektif yang di harapkan.
  1. Jujur. Kejujuran meningkatkan derajat kredibilitas pemimpin, sehingga membangkitkan kepercayaan dan keyakinan banyak orang kepada mereka. Bawahan ikut mendorong kebanggaan yang lebih besar pada pemimpin yang jujur dan kredibel dalam organmisasi. Mereka menghendaki pemimpin yang lebih kuat semangatnya dalam kerja sama tim, serta lebih menonjolkan perasaan kepemilikan dan tanggung jawab pribadi.
  2. Melakukan apa yang mereka katakan akan dilakukan.
  3. Menepati janji dan komitmen mereka
  4. Memastikan tindakan tindakan mereka konsisten dengan keinginan komunitas yang di pimpinnya
  5. Memiliki gagasan yang jelas mengenai apa yang orang lain nilai dan apa yang bisa mereka lakukan.
  6. Percaya pada nilai yang melekat pada diri orang lain.
  7. Mengakui kesalahan. Mereka menyadari bahwa mencoba untuk menyembunyikan kesalahan adalah merusakan mengikis kredibilitas.
  8. Menciptakan iklim saling percaya dan terbuka.
  9. Membantu orang lain untuk menjadi sukses dan merasa diberdayakan.
  10. Mendorong anggota untuk berbuat lebih banyak, tapi tau kapan dorongan itu menjelma sebagai desakan terlalu banyak.
  11. menyingsing lengan baju mereka. Pemimpin menunjukan anggota mereka tidak hanya sebagai boneka atau pengambil keputusan. Anggota lebih menghormati pimpinan ketika mereka menunjukan keinginan untuk bekerja bersama mereka.
  12. Menghindari ungkapan yang menimbulkan kebencian, keengganan dan resistensi. Misalnya alih alih seseorang harus mengatakan melakukan sesuatu, meminta pemimpin yang efektif atau merekomendasikan bahwa anggota melakukan sesuatu.


H.    Ciri-ciri Pemimpin yang Baik
Vesi Santa Clara University dan Top Peters Group  (dalam Darwin Sudarwan, 2010 : 38) , ciri ciri pemimpin yang baik disajikan berikut ini:
  1. Honest atau tulus, tunjukan ketulusan, integritas, dan kejujuran dalam semua tindakan pribadi sebagai pimpinan prilaku menipu tidak akan menumbuhkan kepercayaan
  2. Competent atau kompeten. Dasar tingkat pimpinan adalah alasan dan perinsip-perinsip moral. Jangan membuat keputusan berdasarkan keinginan kekanak-kanakan atau perasaan emosional.
  3. Fordward-looking atau memandang kedepan. Tetapkan tujuan dan memiliki visi masadepan. Visi harus dimiliki seluruh komunitas organisasi. Pemimpin yang efektif membayangkan apa yang mereka inginkan dan bagaimana mendapatkannya, mereka biasanya memilih prioritas yang berasal nilai-nilai mereka
  4. Inspring atau menginspirasi. Tunjukan kepercayaan dalam segala hal yang dilakukan. Dengan menunjukan ketahanan mental, fisik, spiritual, dan stamina, pimpinan dapat mengilhami oranglain untuk mencapai ketinggian baru. Lakukan tindakan untuk mengambil alih jika diperlukan.
  5. Intelegent atau cerdas. Membaca, belajar dan mencari tugas yang menantang merupakan ciri khas.
  6. Fair-Minded atau bersikap adil. Tunjukan prilaku yang adil bagi semua orang. Prasangka adalah musuh dari keadilan tampilan empati dengan menjadi peka terhadap perasaan, nilai-nilai, minat dan kesejahteraan orang lain.
  7. Broad-minded atau berwawasan luas.jadilah pemimpin yang berfikir komperhensif, menerima keragaman dan tidak menggunakan kacamata kuda dalam berfikir dan bertindak.
  8. Courageus atau berani tampilkan kegigihan untuk mencapai tujuan dengan tanpa hambatan. Karna semua dapat di atasi tampilkan ketenangan dan kepercayaan diri ketika dibawah stres.
  9. Straightforward atau cekatan. Gunakan penilaian untuk membuat keputusan yang baik pada waktu yang tepat.
  10. Imaginatif atau imajinatif. Bertindak tepat waktu dan sesuai dengan perubahan rencana dan metode yang ada pada dalam pemikiran tujuan, ide, dan pemecahan masalah baru dan lebih baik. Ini hanya bisa di tampilokan oleh pemimpin yang tidak hanya imajinatif, melainkan juga inofatif.
I.       Sepuluh Perinsip Kepemimpinan yang Efektif
Menjadi pimpinan, termasuk kepala sekolah, yang efektif merupakan dambaan banyak orang. Penyelanggaraan pendidikan, pemodal, pendiri lembaga suadaya, atau siapa saja yang memiliki akses merekrut calon pimpinan juga mendambakan hadirnya pemimpin yang mampu bekerja efektif
Micheal Ray Hopkin (dalam Danim, Sudarwan, 2010 : 39) mengemukakan sepuluh perinsip perinsip yang harus dipakai untuk mewujudkan kepemimpinan yang efektif yang akan membangun hasil yang diinginkan dalam hubungannya dengan kwalitas hidup. Kesepuluh perinsip tersebut disajikan berikut ini.
1.      Jadilah seorang pemimpin bukan korban. Jangan menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam. Kemampuan pribadi untuk menjadi seorang pemimpin dimulai dengan menguasai diri sendiri. Hindarilah menjadi korban pradigma yang keliru seperti aksi aksi afirmatif menonjolkan kepentingan pribadi , tidak bervisi, malas, asal-asalan dan sebagainya
2.      Waspadalah terhadap blinspot diri sendiri. Kunci dari kerja tim adalah menghargai persefektif orang lain dan mendorong mereka untuk mengisi dimana diri sendiri memiliki kesengajaan
3.      Jagalah hubungan dengan menempatkan orang pada posisi penting. Perlakukan orang lain seolah olah mereka adalah yang paling penting. Sebuah pribahasa cina mengatakan : jika anda ingin kemakmuran satu tahun tanam gandum, jika anda ingin kemakmuran 100 tahun, tanam atau bangunlah sumber daya manusia
4.      Saldo pendek dan hasil jangka panjang. Telur adalah “emas” dan angsa adalah “emas”. Tapi mana yang lebih ada: telur ataukah angsa. Tidak perlu perdebatan itu tetapi melihatnya harus dengan keseimbangan.
5.      Memahami dan menjalankan misi. Buatlah pernyataan misi yang pendek, mudah di ingat bergairah dan terukur. Kemudian atur strategi bagaimana menjalankan dan bagaimana menjadi pemimpin yang bertanggung jawab di dalamnya.
6.      Lakukan apa yang paling penting sekarang. Lakukan hal hal yang yang akan membuat diri pribadi lebih bermakna dari sekarang lakukan apa yang di perlukan untuk pindah kie tingkat yang lebih tinggi bagi keberhasilan profesional
7.      Jadilah master komunikator. Perakitan antara 2 : 1; mendengarkan duakali lebih banyak daripada berbicara. Kebijaksanaan datang dari mendengarkan.
8.      Menjadi pimpinan yang hebat. Jika diri sendiri mengalami perbedaan pendapat atau konflik dengan orang lain, cobalah pendekatan ini: “ lihatlah dengan cara berbeda, hal itu akan membantu kita mengerti keadaan dan situasi.”
9.      Komitmen satu jam perhari untuk pembaruan pribadi. Luangkan waktu untuk rohani, fisik dan pertumbuhan profesional, di tengah tengah kesibukan mengurus orang lain, seorang pemimpin besar selalu ada kesempatan mengurus dirinya atau diri sendiri.
10.  Hidup dengan integritas. Hidup dan memimpin dalam kejujuran dan menjungjung kebaikan sejati
J.       Efektifitas Kepemimpinan dalam Pendidikan
Pemimpin organisasi manapun, termasuk organisasi sekolah harus bekerja secara efektif. Efektifitas kepemimpinan dalam pendidikan akan terwujud manakala pemimpin pendidikan tersebut memiliki prinsip-prinsip kepemimpinan yang efektif, memiliki kualitas kepemimpinan, menjadi pemimpin efektif.
Pemimpin yang efektif adalah seseorang dengan hasrat untuk suatu tujuan yang lebih besar dari pada yang lain, termasuk yang dipimpin. Seorang pemimpin yang efektif memiliki mimpi dan visi untuk mengangkat derajat komunitasnya dan masyarakat menjadi yang lebih baik.
Menurut Muhamad, (2008: Slide 6), mengemukakan kepemimpinan yang efektif, yaitu :
1.      Mampu memutuskan/memecahkan masalah
2.      Mampu merencanakan/menetapkan prioritas
3.      Mampu memotivasi
4.      Mampu berkomunikasi
5.      Mampu melakukan presentasi/pidato
6.      Mampu mengajar/mentransfer pengetahuan
7.      Mampu menangani komflik
  1. Mampu membimbing 
Selain itu, Muhamad, (2008: slide 8) mengemukan tentang ciri-ciri pemimpin yang efektif berdasarkan teori sifat, yakni :
  1. Pengetahuan luas
  2. Sehat jasmani dan rohani
  3. Energik
  4. Kemampuan mengendalikan emosi
  5. Kemampuan analisa yang tinggi
  6. Memiliki antusiasme yang tinggi
  7. Obyektivitas memperlakukan bawahan
  8. Perseasif dan edukatif
  9. Kemampuan berkomunikasi
  10. Kemampuan menyatakan pendapat
  11. Tidak cepat putus asa
  12. Berani mengambil keputusan
  13. Memiliki rasa percaya diri
  14. Layak menjadi tauladan
  15. Mampu berperan sebagai atasan, guru, bapak dan penasehat bagi bawahannya. 
Peter Drucker, dalam (http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan) menyatakan bahwa "pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas dan nyata.


DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. (2010). Kepemimpinan Pendidikan, Bandung : Alfabeta
Muhamad. (2008). Dasar-dasar Kepemimpinan, Slide.
upi.edu/...pendidikan. Kepemimpinan Pendidikan.